DISKUSI & INFO TERBARU GURU PEMBELAJAR - OKTOBER 2016

Salam Hangat dari Hamdan, Bapak Ibu Guru rekan sejawat pastinya sedang disibukkan dengan agenda guru pembelajar, dimana program tersebut sudah dilaksanakan mulai dari beberapa bulan yang lalu. Tapi berbagai problem muncul dalam pelaksanaan nya dilapangan. Mulai dari kekurang tahuan PTK sendiri atas informasi mengenai Guru Pembelajar hingga minim nya sarana & prasarana pendukung program tersebut yang mengutamakan penggunaan teknologi IT.

Minim nya prasarana IT masih bisa ditanggulangi dengan berbagai macam cara, namun minimnya informasi mengenai program ini justru yang menimbulkan banyak polemik di lapangan. Entah di daerah saya saja atau juga dilingkungan kerja bapak & ibu masih banyak PTK sasaran yang masih belum mengerti baik itu sistem ataupun teknis pelaksanaan GP ini. Walaupun banyak sekali sosialisasi & artikel online tentang kegiatan ini saya masih menjumpai PTK yang menanyakan hal-hal berikut:

1. “Saya masuk ke moda Daring Kombinasi, rekan satu sekolah saya sudah dapat undangan & sekarang sudah mulai tatap muka, kok saya ngga?? Undangan aja saya ga terima”

2. “Saya moda Daring, bagaimana nanti kegiatan GP kalo ga seperti DarKom yang didampingi oleh mentor?”

3. “Rapor UKG saya merahnya 7, kenapa saya masuk ke moda Tatap Muka? Bukannya saya harusnya masuk DarKom? KENAPA OPERATOR MENDAFTARKAN SAYA UNTUK TATAP MUKA? BUKAN DARKOM?” #Sambil_Marah_Marah

Pertanyaan-pertanyaan tersebut real terlontar langsung dilapangan, dan aneh nya semua pertanyaan tersebut selalu tertuju pada operator / admin sekolah. Hahh?? Kok nanya nya ke ops sih #TepokJidat..
Mari kita diskusikan masalah tersebut disini.

Berdasarkan informasi terbaru yang beredar, Anggaran guru pembelajar sudah diPANGKAS. Hal ini dikarenakan minimnya anggaran Negara dan untuk memprioritaskan kebutuhan Negara lain yang lebih penting. Oleh karena pemangkasan anggaran itu peserta yang akan mengikuti Guru Pembelajar (SEMUA MODA) juga ikut dipangkas menjadi hanya 25% nya saja. Artinya jika peserta GP ada 100  orang (analogi) maka hanya 25 orang diantara mereka saja yang akan mengikuti program GP di tahun 2016 ini. lah sisa nya kemana? Sisa nya juga akan mendapat jatah pelaksanaan GP tapi di tahun yang akan datang (tahun anggaran baru).

Nah kalau masih ada yang menanya kan seperti pertanyaan nomor satu, berilah informasi tersebut, mungkin bapak/ibu PTK yang tidak terpanggil atau dapat undangan GP di tahun 2016 memang terkena pemangkasan dan akan mendapat jatah di tahun 2017 nanti. Jadi tunggu saja.

Lalu bagaimana nanti UKG 2016 nya? ikut GP aja ngga, ga ada pelatihan trus bagaimana ?

Katanya agenda pemangkasan ini juga berlaku buat UKG, jadi yang ikut UKG tahun 2016 adalah Guru yang sudah jadi peserta Guru Pembelajar di semua moda, bagi yang belum mengikuti, belum menerima undangan, ya UKG nya nanti ketika bapak ibu sudah mengikuti kegiatan GP (tahun depan).  Silahkan bapak ibu cari referensi resminya di google karena saya tidak menyediakan disini.
Setiap peserta moda hanya akan mendapat jatah untuk pembelajaran 2KK saja, artinya kalau dari 10 kompetensi bapak ibu misalnya ada merah nya 5, tapi yang akan bapak dapatkan hanya pembelajaran 2 kompetensi saja, tidak ke-5 nya. adapun 3 sisanya bisa bapak ibu pelajari secara mandiri.

Pertanyaan pertama sudah dijawab, sekarang pertanyaan kedua.

Sebetulnya apa yang dilaksanakan para Guru moda daring adalah SAMA PERSIS dengan yang dilakukan moda DarKom. Jadi... bapak guru nanti jangan segan bertanya pada rekan sejawat yang sudah terlebih dahulu melaksanakan DarKom. Karena kegiatan mereka akan jadi kegiatan kita juga. Bedanya hanya moda Daring tidak didampingi oleh mentor. Kalau merasa perlu, jadikan saja rekan bapak ibu yang sudah duluan mengikuti Darkom itu untuk jadi mentor bagi bapak ibu, atau yah.. bahasa lainnya pembimbing deh kalau ga mau disebut mentor. Mereka sudah lebih dahulu mengenal sistem nya, menngetahui alur nya, juga mekanisme dan cara kerja kegiatan tersebut. Jadi jangan khawatir dan mempermasalahkan soal “Mentor” lagi.

Untuk pertanyaan ketiga (bagi yang dipertanyakan sama seperti saya)

Bukan hanya satu atau dua orang, banyak PTK yang protes kenapa dia dimasukan ke Moda Tatap Muka, padahal sesuai aturan moda tatap muka harusnya rapor merah UKG nya ada 8, dilapangan malah ada yang merah nya 7 tapi masuk moda tatap muka.

Sebenarnya sah-sah saja, yang menjadikannya salah adalah jika PTK tersebut menyalahkan operator sekolah karena pengelompokan itu, loh?? Ko protesnya ke opeator?? Selidik punya selidik banyak PTK yang menganggap pengelompokan moda tersebut adalah andil operator dalam MENDAFTARKAN pribadi PTK masing-masing untuk GP. Hhaahhh???
Hal ini wajar bapak ibu karena minim nya informasi bagi PTK yang masih banyak belum mengerti mengenai sistem program ini.

Mari garis bawahi bahwa operator sekolah TIDAK MEMPUNYAI WEWENANG DAN ANDIL APAPUN dalam GP ini. sebagian dari operator hanya menolong Registrasi Akun bagi PTK yang memang membutuhkan bantuan untuk register. Adapun hasil pengelompokan itu sudah diatur oleh pihak yang lebih berwenang yaitu P4TK. Malah saya sendiri mendapatkan daftaran moda GP sebelum meregistrasikan akun PTK nya. artinya semuanya sudah diatur sebelumnya. Kalau mau mempertanyakan silahkan tanya saja pada rumput yang bergoyang.

Nah soal rapor merah UKG mari kita analogikan si tupai dan si kancil

Tupai dan kancil harus mengikuti 3 uji kompetensi, yaitu memanjat, berenang dan berlari. Semua kompetensi tersebut minimal harus diatas nilai 65, jika kurang maka rapor nya MERAH. Dan hasilnya sebagai berikut

Si tupai yang SANGAT MAHIR dalam memanjat mendapat nilai 92, tapi di kompetensi berenang dan berlari dia kurang karena tubuhnya kecil dan kakinya pendek

Si kancil tidak SANGAT MAHIR dalam semua kompetensi, tapi Nilai nya melampaui batas minimal (diatas 65) sehingga rapor nya tidak ada yang merah.

Sekarang lihat Nilai Akhir mereka. Siapa yang paling unggul? Tentu Tupai yang Nilai nya 70. Kancil dibawah nya dengan nilai 68. Tapi lihat rapor merahnya, Kancil yang nilai nya lebih kecil malah rapor nya tidak ada yang merah, tupai yang nilai nya besar malah dapat merah 2.

Analogi tersebut sama halnya dengan kompetensi yang bapak ibu guru hadapi dalam UKG. Nilai akhir tupai dan kancil itu dianalogikan sebagai nilai UKG bapak ibu guru. Kesimpulannya:

1. NILAI UKG BAGUS TIDAK MENJAMIN KALAU RAPORNYA TIDAK ADA MERAHNYA

2. SEBALIKNYA, RAPOR YANG MERAHNYA SEDIKIT BELUM TENTU “NILAI UKG NYA BAGUS”

Jadi jika P4TK menentukan seseorang harus masuk moda yang mana maka sudah tentu mereka menentukan dari kompetensi guru seperti yang digambarkan diatas, bukan semata0mata karena NILAI UKG dan RAPOR MERAH.

Nah sesuai dengan judul postingan ini “Diskusi” pastinya masih ada pertanyaan lainnya selain 3 hal diatas yang saya tulis. Silahkan bapak ibu ungkapkan pertanyaan atau hal apapun di kolom komentar dibawah, kalau bapak ibu kebetulan melihat ada rekan sejawat lain yang bertanya di bawah post ini jangan sungkan untuk ikut menjawab. Karena saya juga salah satu yang belum tahu apa-apa dan masih butuh pencerahan dari bapak ibu semua.

Terima kasih sudah berkunjung, di klik dong satu atau dua iklan yang muncul disini.. abis itu di close lagi juga ga apa-apa hehe..

Wassalam.

Comments